Minggu, 04 November 2012

The Power of Mind | Direktorat Jenderal Pajak

The Power of Mind | Direktorat Jenderal Pajak

We Have Too Many People But Not Enough | Direktorat Jenderal Pajak

We Have Too Many People But Not Enough | Direktorat Jenderal Pajak

Si Kancil dan Si Katak | Direktorat Jenderal Pajak

Si Kancil dan Si Katak | Direktorat Jenderal Pajak

Menyusuri Lorong Waktu | Direktorat Jenderal Pajak

Menyusuri Lorong Waktu | Direktorat Jenderal Pajak

Refleksi Kemerdekaan | Direktorat Jenderal Pajak

Refleksi Kemerdekaan | Direktorat Jenderal Pajak

Membangun Citra Berbasis Kinerja | Direktorat Jenderal Pajak

Membangun Citra Berbasis Kinerja | Direktorat Jenderal Pajak

Minggu, 30 September 2012

Sore Sumare




Desa Sumare berada di Kecamatan Simboro Mamuju. Warga desa Sumare masih akan dihantui kehilangan tempat tinggal akibat abrasi pantai di wilayah tersebut. Sepanjang 300 kilometer lebih pantai di Mamuju itu rawan abrasi.

Selain rawan abrasi, permasalahan lain yang dihadapi oleh warga adalah Akses jembatan. Desa Sumare hingga saat ini tidak memiliki jembatan sehingga masyarakat kesulitan untuk memasarkan penghasilan mereka.

Senja di Pulau Karampuang


Pulau Karampuang hanya berjarak 3 kilometer dari Kota Mamuju Sulawesi Barat. Untuk mencapai pulau tersebut menggunakan perahu motor yang mudah ditemukan di area Tempat Pelelangan Ikan (TPI). 

Pulau Karampuang sendiri memiliki objek wisata yang teragam dan terletak saling berjauhan, Pulau ini memiliki Luas 6,21 km persegi, sekitar3,88 % dari luas Kabupaten Mamuju. 

Di bagian selatan Pulau Karampuang tepatnya lingkungan karampuang I, akan  dijumpai sumur 3 rasa yakni asin, tawar, payau. Sumur tersebut menjadi tiga bagian sesuai dengan rasanya, sumur tersebut sering dikenal sebutan sumur jodoh, yang menurut kepercayaan setempat, bahwa bagi perjaka atau gadis yang meminum airnya, niscaya akan mendapatkan jodoh. 

Dibagian utara Pulau Karampuang akan memberikan suasana berbeda, kita akan mendapatkan sunset disore hari, Kita dapat menikmati keindahan trumbu karang dengan berbagai jenis ikan dari atas dermaga yang panjangnya 500 meter dari garis pantai. 


Buat anda yang suka berpetualan, juga terdapat gua lidah. Untuk sampai kedalam gua terdapat sebuah anak tangga, yang mengarah ke mulut gua. Mulut gua tersebut berukuran kecil, jika telah sampai didalam ruang menjadi luas dengan dinding gua yang kokoh serta tatapan kelelawar seolah ingin menyapa.

Menyambut Pagi


Jumlah penduduk kabupaten Majene hingga pertenahan tahun 2011 telah mencapai sekitar 155.000 jiwa dan 40% atau sebanyak 62.000 penduduknya bermata pencaharian yang bersumber dari laut, baik sebagai nelayan, pedagang ikan, maupun petani rumput laut.

Dari jumlah tersebut, sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan dan masih memiliki alat tangkap yang sangat tradisional serta hanya sekitar dua persen nelayan dari jumlah keseluruhan yang telah memiliki alat tangkap yang memadai.

Perhatian Pemkab Majene terhadap sebagian besar warga yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan sangat minim dan tidak sesuai dengan harapan nelayan untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Matahari Terbit Majene

Suasana Pagi Majene















Majene, merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Sulawesi Barat dan memiliki topografi dataran rendah dan pegunungan. Untuk menuju Majene memerlukan waktu sekitar 8 jam perjalanan dengan menggunakan angkutan darat dari Makassar. Kabupaten Majene mayoritas dihuni oleh masyarakat suku Mandar. Selain Mandar, suku lainnya yang terdapat di Majene adalah Bugis dan Jawa. Sebagian besar penduduk Majene bekerja di sektor pertanian, perikanan dan perkebunan. Bahasa umum yang digunakan sebagai bahasa pengantar sehari-hari adalah bahasa Mandar dan bahasa Jawa di daerah-daerah kantung transmigran. Mayoritas penduduk Majene beragama Islam dan cenderung terbuka terhadap masyarakat dari agama lain.